Pages

Subscribe:

Selasa, 20 Desember 2011

Spesifikasi Product ASPAL PERTAMINA

1. Penetrasi pada 25 ºC, 100 g, 5 detik; 0,1mm SNI 06-2456-1991 68 60 – 79
2. Titik lembek; ºC SNI 06-2434-1991 49,9 48 – 58
3. Titik nyala COC; ºC SNI 06-2433-1991 310 Min. 200
4. Daktilitas pada 25 ºC, 5 cm/menit; Cm SNI 06-2432-1991 >140 Min. 100
5. Berat Jenis SNI 06-2441-1991 1,0277 Min. 1,0
6. Kelarutan dalam C2HCl3; % SNI 06-2438-1991 99,0928Min. 99
7. Kehilangan berat (TFOT); % SNI 06-2440-1991 0,2623 Max. 0,8
8. Penetrasi setelah TFOT; % asli SNI 06-2456-1991 80,8 Min. 54
9. Daktilitas setelah TFOT; Cm SNI 06-2432-1991 124,25 Min. 50
10. Kadar Parafin; % SNI 06-3639-1994 0,5159 Max. 2,0)
Aspal merupakan salah satu komponen kecil dalam konstruksi lapis lentur. Sebagai bahan ikat agregat, umumnya diperlukan kadar campuran 4 % - 10 % tergantung dari rencana. Perencanaan campuran perlu mempertimbangkan aspek teknis serta aspek lainnya termasuk kemudahan untuk mendapatkan material di lapangan. Oleh karena itu perlu suatu penelitian untuk mencari alternatip apabila terjadi kelangkaan stok material khususnya aspal. Penelitian ini membandingkan aspal keras produksi Pertamina dengan produksi Esso dengan standart Bina Marga. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dilakukan penelitian secara laboratorium dengan mengetahui sifat Marshall dan Nilai Struktural (modulus kekakuan dan koefisien kekuatan relatip bahan) terhadap aspal keras Pertamina Pen 60/70 dan Aspal Keras Esso Pen 60/70 pada campuran beton aspal pada kondisi kadar aspal optimum. Pengujian dilakukan dengan mendasarkan nilai VIM Marshall secara konvensional 6 % didapat nilai kadar aspal, nilai kadar aspal tersebut f 0,5 % dilakukan tumbukan 2 x 400 ditentukan nilai VIM PRD. Hasil penelitian individual maupun campuran menunjukkan bahwa dari nilai stabilitas aspal keras jenis Pertamina Pen 60/70 ( 906 kg ) relatip lebih kecil dari pada nilai stabilitas aspal keras Esso Pen 60/70 ( 989 kg ). Dari sisi lain, rongga dalam campuran (VD/I) Marshall maupun PRD menunjukkan bahwa Aspal keras Pertamina Pen 60/70 relatip lebih kecil dibandingkan dengan VIM aspal keras Esso Pen 60/70 mengakibatkan udara tidak masuk kedalam campuran yang menyebabkan terjadinya oksidasi dan aspal menjadi rapuh. Rongga antar butir (VMA) Marshall menunjukkan bahwa aspal keras Pertamina Pen 60/70 lebih kecil dibandingkan dengan VMA aspal keras Esso Pen 60/70, sedangkan pada PRD terjadi kebalikannya. Rongga terisi aspal (VFB) Marshall maupun PRD menunjukkan bahwa Aspal keras Pertamina Pen 60/70 relatip lebih besar dibandingkan dengan VFB aspal keras Esso Pen 60/70. Hasil pengujian dengan beberapa karakteristik kedua jenis aspal memenuhi persyaratan Bina Marga.

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Pengikut

Mengenai Saya

Bandar Lampung, LAMPUNG, Indonesia